LightBlog

Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah Dari Limbah Plastik

 
BAB I
PENDAHULUAN

 A.    Latar Belakang
Kehidupan manusia di era globalisasi sekarang ini tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang serba praktis dan efesien. Plastik, merupakan benda yang pada saat ini berperang menjadi kemasan hampir disetiap jenis barang. Plastik sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern saat ini. Walaupun plastik dianggap berbahaya baik bagi lingkungan maupun kehidupan makhluk hidup.
Banyak hal saat ini terbuat dari plastik, mulai dari kantong belanjaan, botol, kaleng, peralatan rumah tangga, cd, pipa, helm, handphone, tv, kulkas, mesin, hingga kendaraan. Terlepas dari segala kemudahan dan keuntungan menggunakan plastik, ternyata plastik juga membawa bencana bagi lingkungan termasuk makhluk hidup di dalamnya.

Bahaya plastik terkait erat dengan sifatnya yang non-biodegradable, yakni tak akan pernah bisa di uraikan oleh organisme pengurai di alam. Yang terjadi hanyalah, plastik menjadi potongan-potongan kecil di alam dan itupun memerlukan proses yang sangat lama yang bisa mencapai 1000 tahun, tergantung dari jenis dan kondisi plastiknya. Walaupun plastik menjadi sangat kecil seperti partikel debu, tetap saja ia adalah plastik. Artinya bahan plastik akan selama-lamanya berada di alam, dan akan menimbulkan polusi lingkungan, baik di darat (Tanah), laut (air), maupun udara.
Partikel-partikel plastik itu akan mempengaruhi lingkungan dan kehidupan dalam banyak hal. Hewan-hewan, baik di darat maupun laut, bisa memakan potongan kecil plastik itu secara tak sengaja yang menyebabkan gangguan pencernaan dan bisa berujung pada kematian karena tubuh tak bisa mengolahnya. Bahkan ketika hewan tadi mati, membusuk, dan terurai, plastik yang tertimbun di tubuhnya akan kembali ke alam dan bisa dimakan oleh hewan lainnya, dan begitu seterusnya siklus berulang kembali.
Partikel-partikel plastik tentunya juga bisa masuk ke tubuh manusia, baik melalui hewan, peralatan sehari-hari yang dipakai terutama untuk makan dan minum, melalui air yang tercemar limbah plastik, ataupun melalui debu-debu di udara.
Dalam kehidupan rumah tangga plastik menjadi hal yang sangat penting. Semua aktivitas ekonomi rumah tangga pasti tidak akan terlepas dengan plastik misalnya saat membeli sayur, ikan atau barang lain pastinya mendapatkan plastik dari penjual. Hal tersebut pada kebanyakan ibu rumah tangga tidak mejadi hal yang penting. Lebih penting membahas masalah ekonomi atau pun politik di negara ini.
Kebanyakan plastik yang didapatkan dari kegiatan ekonomi kemudian hanya di buang begitu saja, bahkan tidak jarang kita temui plastik-plastik tersebut berserakan di tanah atau menyumbat pada saluran air seperti selokan, sungai dan saluran air yang lain. Hal tersebut sangat menganggu keseimbangan ekosistem di bumi ini.
Tanah merupakan bagian dari permukaan bumi yang terdiri dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat penting peranannya bagi semua kehidupan dibumi karena tanah mampu mendukung kehidupan berbagai makhluk hidup di muka bumi ini. Mulai dari manusia, hewan hingga tumbuhan semua hidup di atas tanah.
Apabila plastik yang dibuang ke tanah, maka tidak akan dapat terurai dengan sempurna. Sehingga apabila pada jumlah yang sangat banyak, maka akan menimbulkan masalah lagi yaitu terjadinya pencemaran tanah, matinya hewan bawah tanah, hilangnya derajat ke suburban tanah dan matinya sumber air bersih. Maka sangat berdampak buruk terhadap kehidupan manusia.
Setelah kita menyadari bahaya plastik bagi kehidupan di bumi, tentunya diperlukan langkah-langkah nyata untuk menyelamatkan lingkungan hidup kita. Selain memang masih diperlukannya daur ulang plastik (walaupun tak banyak memberi efek positif, dimana sebaiknya dilakukan pemisahan sampah yang terbuat dari plastik dengan sampah-sampah lainnya semenjak dari lingkungan rumah tangga), perlu kiranya dilakukan pengurangan pemakaian dan produksi plastik di muka bumi.
Di berbagai negara maju di luar negeri, sudah digalakkan program berbelanja dengan membawa kantong sendiri dimana kami belum pernah mendengarnya diadakan di Indonesia. Bahkan di Indonesia, tradisi membuang sampah pada tempatnya masih belum tampak nyata realisasinya dalam keseharian hidup bermasyarakat. Sampah dengan mudahnya kita temukan dimana-mana seperti jalanan, saluran air, hingga sungai-sungai.
Pemakaian tas-tas atau kantong yang tak terbuat dari bahan plastik juga harus digalakkan. Selain itu harus dilakukan kampanye penyuluhan pada masyarakat akan bahaya plastik ini sehingga masyarakat bisa secara aktif dan sadar untuk mengurangi ketergantungan dan penggunaan plastik. Sehingga plastik-plastik hasil kegiatan ekonomi tersebut tidak menumpuk di dalam tanah, sehingga ekosistem di bumi tersebut dapat berjalan dengan baik.

B.    Rumusan Masalah
1.    Apa dampak plastik terhadap pencemaran tanah?
2.    Bagaimana mengatasi pencemaran tanah dari limbah plastik?

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian dampak plastik terhadap pencemaran tanah adalah:
1.    Agar masyarakat mengerti bahaya plastik
2.    Agar masyarakat mengerti cara menggunakan plastik dengan baik
3.    Agar masyarakat tidak membuang plastik di sembarang tempat
4.    Agar masyarakat dapat mengatasi pencemaran tanah

D.    Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian dampak plastic terhadap pencemaran tanah adalah:
1.    Masyarakat, mengerti dampak negative terhadap sampah plastic dan dapat memanfaatkannya agar tidak mengakibatkan pencemaran tanah.



BAB II
PEMBAHASAN


A.    Landasan Teoritis
1.    Plastik
Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah dari pada serat dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi (suhu peralihan kacanya diatas suhu ruang), jika tidak banyak bersambung silang. Plastik merupakan polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan diatas panas penggunaannya. Plastik dapat dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan yang dibutuhkan dengan menggunakan proses injection molding dan ekstrusi.
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alam yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka “malleable”, memiliki properti keplastikan.
Plastik di desain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menolerans panas, keras, “reliency” dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri.
Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl, chloride, polyethylene, acrylic, silicone, urethane).
Plastik adalah polimer, rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau “monomer”. Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan dari tulang belakang. (biasanya “digantung” sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup “pendant” telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.
Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, “shellac”) sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, “nitrocellulose”) dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).
Plastik dapat digolongkan berdasarkan:
a.    Sifat fisikanya
1)    Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC)
2)    Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida
b.    Kinerja dan penggunaanya
1)    Plastik komoditas
a)    sifat mekanik tidak terlalu bagus
b)    tidak tahan panas
c)    Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN
d)    Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman
2)    Plastik teknik
a)    Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C
b)    Sifat mekanik bagus
c)    Contohnya: PA, POM, PC, PBT
d)    Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik

3)    Plastik teknik khusus
a)    Temperatur operasi di atas 150 °C
b)    Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm²)
c)    Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR
d)    Aplikasi: komponen pesawat
c.    Berdasarkan jumlah rantai karbonnya
1)    1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
2)    5 ~ 11 Cair (bensin)
3)    9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
4)    16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
5)    25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
6)    1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)
d.    Berdasarkan sumbernya
1)    Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
2)    Polimer sintetis:
a)    Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren
b)    Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis
c)    Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya).

2.    Tanah
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) merupakan bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai (pedogenesis). Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Pengertian Tanah menurut Pendekatan Geologi (Akhir Abad XIX): Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus).
Menurut Dr. D. Subardja, M.Sc. peneliti pada Kelti Genesis dan Klasifikasi Tanah menjelaskan bahwa tanah ialah benda alami di permukaan bumi yang terbentuk dari bahan induk tanah (bahan organik dan atau bahan mineral) oleh proses pembentukan tanah dari interaksi faktor-faktor iklim, relief/bentuk wilayah, organisme (mikro-makro) dan waktu, tersusun dari bahan padatan (organik dan anorganik), cairan dan gas, berlapis-lapis dan mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Batas atas adalah udara, batas samping adalah air dalam > 2 meter atau singkapan batuan dan batas bawah adalah sampai kedalaman aktivitas biologi atau padas yang tidak tembus akar tanaman, dibatasi sampai kedalaman 2 meter.
a.    Bagian-bagian tanah Tanah
Tanah lapisan paling atas umumnya sangat subur. Hal ini karena lapisan tanah atas bercampur dengan humus. Tanah yang kaya dengan humus berwarna lebih hitam dibandingkan jenis tanah yang lain. Sementara itu, tanah lapisan bawah kurang subur dan mempunyai warna lebih terang.Tanah lapisan bawah mengandung sedikit humus.
Humus berasal dari pembusukan hewan atau tumbuhan yang telah mati. Proses pembusukan ini dibantu oleh hewan-hewan yang hidup di tanah, misalnya cacing tanah. Cacing tanah ini memakan sampah-sampah yang ada di permukaan tanah. Pembusukan itu menghasilkan bahan-bahan organik. Sampah-sampah yang tidak dimakan oleh hewan-hewan ini, akan diuraikan oleh jamur.
Lapisan tanah yang terakhir atau paling bawah yaitu bahan induk tanah. Bahan induk tanah merupakan lapisan tanah yang terdiri atas bahan-bahan asli hasil pelapukan batuan. Lapisan ini disebut lapisan tanah asli karena tidak tercampur dengan hasil pelapukan dari batuan lain. Biasanya lapisan tanah ini warnanya sama dengan warna batuan asalnya.
b.    Jenis-Jenis Tanah
1)    Tanah Berhumus
Tanah humus berada di lapisan atas, berwarna gelap dan bersifat gembur. Tanah humus terbentuk dari pembusukkan tumbuhan. Tanah humus banyak terdapat di hutan tropis.  Tanah berhumus merupakan tanah yang paling subur.
2)    Tanah Berpasir
Tanah berpasir mudah dilalui air atau bersifat porous dan mengandung sedikit bahan organik. Tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan. Pada umumnya, tanah berpasir tidak begitu subur karena mengandung sedikit humus tetapi jenis tanah ini cocok digunakan sebagai bahan bangunan.
3)    Tanah Liat
Tanah liat atau lempung sangat sulit dilalui air. Tanah lempung terdiri  atas butiran liat yang halus sehingga bersifat liat. Tanah ini sangat lengket dan mudah dibentuk ketika basah. Oleh karena itu, tanah liat sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan batu bata dan gerabah.
4)    Tanah Berkapur
Tanah ini terbentuk dari pelapukan bebatuan. Tanah jenis ini sangat mudah dilalui air dan mengandung sedikit sekali humus. Oleh karena itu, tanah berkapur tidak begitu subur. Tanah ini cocok untuk ditanami pohon jati.
5)    Tanah Gambut
Tanah gambut terbentuk di daerah rawa-rawa. Tanah ini bersifat asam, berwarna gelap, serta bertekstur basah dan lunak. Tanah gambut kurang subur sehingga kurang cocok untuk pertanian.


6)    Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik banyak terdapat di lereng gunung. Tanah ini terbentuk dari material abu yang tertinggal setelah terjadi letusan gunung berapi. Tanah vulkanik bersifat sangat subur sehingga sangat baik untuk pertanian.

B.    Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan dalam pembuatan makalah tersebut adalah metode kajian pustaka. Kajian pustaka adalah metode dengan menggunakan berbagai sumber atau literature baik dari media cetak maupun elektronik. Seperti surat kabar (Koran), buku, internet maupun email. Yang dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.

C.    Deskripsi Masalah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Plastik merupakan bahan yang tidak dapat terurai sehingga apabila dikubur dalam tanah akan membuah terjadinya pencemaran tanah. Pencemaran tanah tersebut akan membuat berbagai masalah baru misalnya adalah matinya organisme tanah serta sumber mata air.
1.    Penyebab Pencemaran Tanah
Timbulan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estika. Timbulan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan.
Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak pada permukaan tanah menjadi racun. 
Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanah pun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.
Sampah yang paling banyak mencemari tanah adalah sampah plastic. Karena penggunaannya yang tidak terbatas dan sifatnya yang non degradable. Sehingga moikroorganisme tanah tidak dapat menguraikannya.
2.    Dampak pencemaran tanah
a.    Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
b.    Pertanian
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

D.    Solusi Masalah
1.    Solusi Masalah Pertama
cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi pencemaran tanah pada tanah adalah:
a.    Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

b.    Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.
2.    Solusi Masalah Ke dua
cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi pencemaran tanah pada plastic adalah:
a.    Mengurangi (reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
b.    Menggunakan kembali (reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang ( disposable).
c.    Mendaur ulang (recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak  tidak resmi (informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
d.    Mengganti (replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.


BAB III
PENUTUP


A.     Simpulan
Plastik mempunyai sifat yang non-biodegradable, yakni tak akan pernah bisa di uraikan oleh organisme pengurai di alam. Sehingga apabila tertimbun di tanah maka organisme tanah akan kekurangan makanan sehingga lama kelamaan akan mati dan membuat tanah yang banyak plastiknya tingkat kesuburannya akan berkurang, menyebabkan erosi, matinya sumber mata air hingga tanah tidak dapat di tanami.
Menangani pencemaran tanah oleh plastik dapat dilakukan dengan dua subyek yaitu tanah dan plastik. Pada tanah dapat dilakukan dengan cara remidiasi dan bioremidiasi. Sedangkan pada subyek plastik dapat menggunakan empat cara yaitu mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse), mendaur ulang (recycle) dan menganti (replace).

B.     Saran
1.    Seharusnya masyarakat sadar terhadap keberlangsungan organisme lain sehingga tidak membuang sampah pada sembarang tempat karena apabila hal tersebut akan berlangsung terus-menerus akan mengakibatkab bencana kepada masyarakat sendiri.
2.    Masyarakat harus mengurangi penggunaan plastik, apabila berbelanja sebaiknya menyediakan kantong belanja sendiri agar konsumsi plastik tidak semakin benyak dan mengakibatkan pencemaran.
3.    Tanah sebagai elemen penting seharusnya dijaga dan dilestarikan agar kehidupan manusia dapat berjalan dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Ratna, dkk.2010.Definisi Plastik.http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/definisi-plastik/.03 Mei 2012
Tidak Diketahui.2011.Bahaya Plastik Bagi Lingkungan dan Kehidupan.http://horizonwatcher.blogdetik.com/2011/06/05/bahaya-plastik-bagi-kehidupan-dan-lingkungan/#more-144.03 Mei 2012
Tidak Diketahui.2012.Tanah.http://ms.wikipedia.org/wiki/Tanah.03 Mei 2012
Tidak Diketahui.2011.pengertian tanah.http://www.untukku.com/artikel-untukku/pengertian-tanah-untukku.html.03 Mei 2012
Tidak Diketahui.2012.Pencemaran tanah. http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah.03 mei 2012
Tidak Diketahui.2012.makalah pencemaran tanah. http://lasonearth.wordpress.com/makalah/makalah-pencemaran-tanah/.6 Mei 2012
Tidak Diketahui.2012.pencemaran tanah. http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah.6 Mei 2012
Tidak Diketahui.2012.makalah pencemaran tanah.http://education.poztmo.com/2011/04/makalah-pencemaran-tanah.html.6 mei 2012
Tidak Diketahui.2012.Pencemaran Tanah.http://www.itb.ac.id/news/1833.xhtml.6 Mei 2012


(Juara 2 Lomba LKTIP KAbupaten Jepara Tahun 2012)
Karya : Rif'ul Mazid Maulana
Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah Dari Limbah Plastik Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah Dari Limbah Plastik Reviewed by Unknown on 7/11/2012 Rating: 5

1 komentar:

Comments

LightBlog