LightBlog

Model-Model Pendidikan Kreatif

Mengapa orang ingin pergi ke sekolah? Jawaban paling popular adalah karena di sekolah orang akan memperoleh pengetahuan yang akan membuatnya pintar.
Buku Model-Model Pembelajaran Kreatif ini disusun sebagai untuk membantu para guru di lapangan dalam menciptakan sebuah suasana belajar yang menyenangkan.
Di sekolah biasanya diajarkan mata pelajaran yang bertujuan membimbing dan mengilhami siswa untuk menekuni bidang yang akan dipelajari kelak. Tujuan dari pendidikan adalah membangun generasi muda yang akan memberi sumbangan bagi perkembangan bangsanya. Melalui pengajaran dan pembelajaran, siswa disiapkan menjadi pribadi yang kritis. Pada dasarnya, pendidikan dirancang untuk menghasilkan manusia komperehensif, memiliki watak yang baik, pengetahuan yang cukup, dan keterampilan yang memadai guna menghadapi kehidupan di dunia.
Mengajar merupakan pekerjaan guru. Untuk itu, guru perlu melengkapi pengajarannya dengan metode ataupun teknik yang tepat sehingga dapat mengarahkan siswa dan memperjelas ide-idenya. Guru harus menghargai setiap jerih payah siswanya. Daoed yoesoef menyatakan bahwa seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas professional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan. Seorang guru tidak hanya mengajar di dalam kelas, tetapi juga harus mampu menjadi katalisator, motivator, dan dinamisator pembangunan dimana ia tinggal.
WF Connell membedakan tujuh peran seorang guru, yaitu pendidik, model, pengajar dan pembimbing, pelajar, komunikator terhadap masyarakat  setempat, pekerja administrasi, serta kesetiaan terhadap lembaga.
Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan. Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Pada intinya, motivasi merupakan kondisi psikologis  yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi terdiri atas dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Disini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, diantaranya menjelaskan tujuan belajar kepada peserta didik, memberikan hadiah, mengadakan kompetisi/saingan, memberi pujian atau hukuman, membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar, membentuk kebiasaan belajar yang baik, membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok, menggunakan metode yang bervariasi, dan menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan diperlukan berbagai keterampilan, diantaranya keterampilan mengajar. Keterampilan tersebut antara lain keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas, serta mengajar kelompok kecil dan perorangan. Guru juga harus kreatif, profesional, dan menyenangkan dengan memposisikan diri sebagai berikut.
1.    Orang tua yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya.
2.    Teman, tempat mengadu,dan mengutarakan perasaan bagi peserta didik.
3.    Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan dan melayani peserta didik sesuai dengan minat, kemampuan, dan bakatnya.
4.    Pemberi sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui permasalahan anak dan memberikan saran pemecahannya.
5.    Memupuk rasa percaya diri, berani, dan bertanggung jawab kepada peserta didik.
6.    Membiasakan peserta didik untuk saling bersilaturrahmi dengan orang lain.
7.    Mengembangkan kreativitas peserta didik.
Di dalam pembelajaran ada sebuah istilah pembelajaran PAKEM, yaitu pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Metodologi PAKEM meliputi.
a.    Active learning, yang terdiri dari komitmen(commitment), tanggung jawab(responsibility), dan motivasi(motivation).
b.    Pembelajaran kreatif, adalah kemampuan untuk menciptakan, mengimajinasikan, melakukan inovasi dan melakukan hal-hal artistik lainnya. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Dua aspek yang merupakan ciri-ciri kreativitas, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif.
Yang termasuk ciri dari kepribadian kreatif, diantaranya terbuka terhadap pengalaman baru, fleksibel dalam berfikir dan merespon, serta tertarik kepada kegiatan- kegiatan kreatif.
c.    Penyajian pembelajaran, dapat dilakukan dengan pemecahan masalah, curah pendapat, belajar dengan melakukan(learning by doing) dan menggunakan banyak metode yang disesuaikan dengan konteks. Selain itu, guru harus selalu memberikan motivasi kepada semua siswa bahwa pelajaran tidak ada yang sulit sehingga semua siswa akan mampu menguasai materi tersebut dengan baik.
Menjadi guru saat ini membutuhkan kemampuan beradaptasi dan kemauan untuk berubah. Diantara tujuh kebiasaan guru yang efektif, yaitu konsistensi, memperlakukan siswa sebagai individu, menjadikan lingkungan kelas bernuansa belajar, melibatkan diri dalam setiap ajang berbagai pengetahuan formal maupun informal, membuka diri terhadap kebutuhan siswa, mendapat umpan balik mengajar dan bekerja, dan melakukan penilaian terhadap siswa dengan alasan yang kuat.
Salah satu prinsip yang baik dalam menilai siswa adalah menjadikan kebutuhan siswa, modalitas belajar, dan gaya belajar siswa sebagai landasan saat menilai dan saat membuat penugasanbagi siswa. Beberapa cara memunculkan daya tarik keingintahuan siswa, antara lain dengan melakukan kunjungan keluar sekolah, bereksplorasi dengan sumber belajar, mendatangkan pembicara tamu ke dalam kelas, situs internet yang di jalankan secara offline, membaca buku dengan suara dikeraskan, musik, drama, dan seni rupa.
Dalam mengajar, selain menerangkan materi pelajaran, guru juga ditantang untuk mampu bertanya dengan tidak asal bertanya. Aktivitas bertanya sepertinya sebuah hal yang sederhana, padahal dengan bertanya kita dapat mengetahui apakah siswa mampu menangkap apa yang kita sampaikan dan sejauh mana pembelajaran kita membuat dirinya tertarik.

Guru harus membuka diri untuk kebutuhan siswa, adapun hal- hal yang dapat dilakukan guru adalah:
1.    Menerapkan prinsip dengan cara-cara berikut, membuat kelas menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk semua warganya, melakukan pembelajaran dengan membuat kelompok, dan Metode pengujian siswa yang berbeda-beda.
2.    Mengacu pada siswa dengan memperhatikan hal-hal berikut ini. kesiapan siswa menerima pelajaran atau pengetahuan apa yang mereka miliki sebelumnya, profil belajar yang bagaimana yang mereka miliki, serta ketertarikan siswa.
Adapun tiga strategi dalam membelajarkan siswa dengan system kelompok, yaitu pair share, jigsaw, dan split-class discussion.
Dalam pembelajaran, guru berhadapan dengan sejumlah peserta didik berbagai macam latar belakang, sikap dan potensi yang kesemuanya itu, berpengaruh terhadap kebiasaan dalam mengikuti pembelajaran. Menurut Howar Gardnerd, tidak ada anak yang tidak memiliki kecerdasan, semua pintar semua cerdas. Setiap siswa memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Untuk itu, guru harus melakukan kegiatan belajar dan penugasan yang cocok untuk masing- masing tipe–tipe kecerdasan. Adapun tipe-tipe kecerdasan, diantaranya  kecerdasan bahasa(verbal), kecerdasan visual(spasial), kecerdasan matematis(logis), kecerdasan musical(ritmik), kecerdasan kinestetis(tubuh), kecerdasan interpersonal serta kecerdasan intrapersonal.
Dengan memiliki beberapa keterampilan mengajar yang telah diuraikan di atas diharapkan guru tidak lagi menjadi figur yang menakutkan bagi peesrta didiknya, sehingga peserta didik akan senantiasa memiliki perasaan yang nyaman jika berada dalam proses pembelajaran dan memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran.


Model-Model Pendidikan Kreatif Model-Model Pendidikan Kreatif Reviewed by Unknown on 11/01/2012 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Comments

LightBlog