LightBlog

Siswa Kelas XII MA Walisongo Sudah Mengajar Sebelum Lulus

Pecangaan-Dalam rangka memenuhi tugas akhir madrasah, peserta didik MA Walisongo Pecangaan diwajibkan untuk melaksakan kegiatan kursus pendidikan guru (KPG) dan pelatihan pada lapangan (PPL). Kegiatan tersebut dilaksanakan pada sabtu hingga senin, (27/04-6/05).

Achmad Zainuddin, S.Kom, ketua panitia kegiatan tersebut memaparkan bahwa peserta didik ditempatkan di lembaga-lembaga pendidikan formal baik pada Pendidikan Usian Dini (Paud), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA). 
“Lokasi praktik berada di wilayah asal peserta didik, seperti di Jepara, Demak, Kudus, Batang hingga Brebes,” katanya.

Zainuddin, menuturkan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan selama enam pertemuan. “Peserta didik melaksanakan praktik mengajar selama enam kali pertemuan di sekolah yang dipilihnya,” tuturnya.

Beliau mengatakan bahwa kegiatan tersebut dimaksudkan untuk melatih peserta didik baik secara akademik maupun mental. “Mulai setahun yang lalu praktik kegiatan kursus pendidikan guru kami laksanakan di luar sekolah dengan tujuan agar peserta didik benar-benar mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapatnya,” katanya.

Zainuddin, menambahkan bahwa peserta didik harus mampu melengkapi semua kreteria penilaian yang diberikan oleh madrasah serta menyerahkan bukti perangkat pembelajaran kepada madrasah.
Drs Rohmadi, kepala Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan menceritakan bahwa sejarah kursus pendidikan guru sudah ada sejak dulu. “Kursus pendidikan guru ini pertama kali dirintis oleh KH Mahfudz Asymawi, karena melihat lulusan MA Walisongo yang sebagian besar mengajar setelah lulus,” katanya.

Pada awalnya kursus pendidikan guru juga di laksanakan di pendidikan non formal seperti guru mengaji di mushola dan pesantren, namun melihat pendidikan seperti sekarang KPG bermetamorfosis ke pendidikan formal. “Dulu kursus pendidikan guru juga dilaksanakan di pesantren karena banyak alumni MA Walisongo yang menjadi guru agama setelah lulus,” tambahnya.

Tantangan
Rif’ul Mazid Maulana , peserta didik kelas XII IPA Madrasah Aliyah Walisongo pecangaan mengatakan bahwa memiliki tantangan tersendiri untuk menjadi seorang pendidik. “Menjadi seorang guru bukan kegiatan yang mudah, memerlukan pengetahuan, kesabaran serta kreativitas tersendiri,” katanya.

Siswi yang melaksanakan praktik di MTs Walisongo Pecangaan tersebut mengaku kerepotan mengatasi karakter peserta didik yang berbeda-beda. “Setiap peserta didik mempunyai karakter yang berbeda-beda, ada yang aktif, pasif, cuek serta ingin selalu di perhatikan,” akunya.

Untuk menumbuhkan minat belajar dirinya mengaku membuat beragam kuis yang menarik antara lain adalah dengan membuat teka teki singkat. “Biasanya ulangan hanya menjawab soal pilihan ganda atau essay namun pada saya hal tersebut saya rubah  menjadi teka teki singkat (TTS) agar peserta didik tidak takut menghadapi ulangan,” katanya. (RMM)
Siswa Kelas XII MA Walisongo Sudah Mengajar Sebelum Lulus Siswa Kelas XII MA Walisongo Sudah Mengajar Sebelum Lulus Reviewed by Unknown on 5/04/2013 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Comments

LightBlog