Tim Inti Survivel MA Walisongo Genjot Latihan

Pecangaan-Tim inti Survivel ke XXVI Ambalan Teuku Umar dan Cut Nya’ Dien Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan mulai melakoni latihan rutin sejak, Kamis (09/5). Latihan tersebut difokuskan pada lomba-lomba yang akan dipertandingan dalam Survivel ke XXVI Kwartir Cabang Jepara, bulan depan.

Tim inti survivel ke XXVI Ambalan Teuku Umar dan Cut Nya’ Dien Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan itu terdiri dari 15 (Pa) dan 15 (Pi) dan dikelompokkan menjadi dua tim yaitu tim inti dan cadagan.

Moh Muftil Umam, S.Kom, I, Pembina Ambalan Teuku Umar dan Cut Nya’ Dien mengatakan bahwa kontingen MA Walisongo 70% di isi oleh siswa kelas sepuluh. “Sebagian besar peserta yang akan kami berangkatkan ke perlombaan adalah kelas sepuluh agar kedepan kaderisasi dapat berjalan dengan baik,” katanya.

Umam mengaku mengunakan strategi khusus untuk mengejar target dengan waktu yag sangat singkat ini. “Tinggal satu bulan waktu yang tersisa, sehingga harus di upayakan semaksimal mungkin agar memperoleh hasil yang maksimal pula,” akunya.

Banyak kendala yang dia alami Karena sebagian besar siswa yang lolos seleksi masih menempuh pendidikan di Madrasah Wustho. “Lomba kelompok seperti LBB dan senam Pramuka belum bisa kita maksimalkan karena ada peserta yang mengikuti Pra Imtihan Niha’I,” ungkapnya.

Dia menjelaskan bahwa setiap hari kotingen MA Walisongo Pecangaan menggelar latihan. “Sekarang latihan kami gelar pada siang hari setelah pulang sekolah, namun apabila dipertengahan Mei nanti masih banyak kekurangan maka latihan kami tambah pada pagi hari sebelum jam pelajaran,” jelas Alumni MA Walisongo tahun 2007 ini.

Konsentrasi latihan ini masih pada lomba-lomba inti seperti Lomba Baris Berbaris, Senam Pramuka, Cerdar Cermat, Pemetaan, Semboyan, Serta Pertolongan Pertama.  "Selain itu juga lomba-lomba tambahan seperti Pionering, menembak, masak serta poster,” paparnya.

Ditanya soal target, Muftil menuturkan tidak ada target khusus yang harus diperoleh namun dia tidak menampik bahwa ada beberapa lomba yang ditargetkan. “Kami dating untuk belajar serta berkompetisi, hasil merupakan urusan yang maha kuasa kita hanya berusaha dengan keras,” tuturnya. (Rif’ul Mazid Maulana)